Beranda » penjualan & Pemasaran » Apa Perbedaan Antara EDI dan B2B eCommerce?

Apa Perbedaan Antara EDI dan B2B eCommerce?

apa-perbedaan-antara-edi-dan-b2b-ecommerce

Seiring dengan berkembangnya era digital, dunia usaha mulai beralih ke Electronic Data Interchange (EDI) dan Business-to-Business (B2B) eCommerce untuk memfasilitasi transaksi mereka. Tapi apa perbedaan keduanya? Dalam postingan blog ini, kita akan mempelajari perbedaan antara EDI dan eCommerce B2B serta membahas kasus penggunaan masing-masing teknologi.

Terkait EDI dan B2B eCommerce, perbedaan terbesar terletak pada cara pertukaran data. EDI (Electronic Data Interchange) melibatkan pertukaran dokumen bisnis elektronik seperti pesanan pembelian, faktur, dan pemberitahuan pengiriman serta memerlukan serangkaian standar dan protokol khusus yang harus diikuti. EDI sering digunakan oleh perusahaan besar seperti industri otomotif dan ritel, serta sektor kesehatan dan pemerintahan.

B2B eCommerce adalah platform yang memungkinkan bisnis membeli dan menjual produk secara online. Tidak seperti EDI, B2B eCommerce tidak memerlukan perangkat lunak atau protokol khusus apa pun, dan sebaliknya mengandalkan sistem seluler berbasis web/asli untuk memfasilitasi transaksi. Platform eCommerce B2B biasanya mencakup fitur-fitur seperti katalog produk, informasi harga dan inventaris, serta sistem pemesanan dan pembayaran online.

B2B eCommerce sering digunakan oleh bisnis yang menjual produk dengan jumlah SKU yang tinggi, seperti produsen dan distributor, serta bisnis yang memiliki struktur harga dan diskon yang rumit.

Jadi, kapan sebaiknya bisnis menggunakan EDI versus B2B eCommerce?

Ada beberapa faktor utama yang perlu dipertimbangkan:

  1. Persyaratan industri: Di ​​beberapa industri, seperti layanan kesehatan dan pemerintahan, EDI mungkin diperlukan untuk transaksi tertentu. Dunia usaha harus menanyakan kepada mitra dan pelanggannya untuk mengetahui apakah EDI diperlukan untuk tujuan kepatuhan.
  2. Volume transaksi: Jika suatu bisnis melakukan pertukaran dokumen dalam jumlah besar dengan mitranya, EDI mungkin merupakan pilihan yang lebih efisien, karena dapat mengotomatiskan pertukaran informasi dan mengurangi kebutuhan entri data manual.
  3. Fleksibilitas: B2B eCommerce mungkin merupakan pilihan yang lebih baik untuk bisnis yang membutuhkan lebih banyak fleksibilitas dalam penetapan harga, diskon, dan promosi. Platform eCommerce B2B dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan bisnis individu, sedangkan EDI lebih terstandarisasi.

Menurut laporan Forrester, pangsa transaksi pertukaran data elektronik (EDI) akan sedikit meningkat dari 20% pada tahun 2022 menjadi 21% pada tahun 2027, sementara pangsa penjualan e-Commerce akan meningkat dari 17% pada tahun 2022 menjadi 24% pada tahun 2027. XNUMX.

Secara keseluruhan, meskipun pertumbuhan EDI mungkin melambat, EDI masih merupakan teknologi yang banyak digunakan di banyak industri, khususnya di bidang B2B. Tentu saja ada beberapa tantangan yang terkait dengan penggunaannya, serta munculnya teknologi dan pendekatan baru yang mungkin bersaing dengan atau menggantikan EDI dalam konteks tertentu.

Kasus Penggunaan EDI:

  1. Pengadaan: EDI biasanya digunakan dalam pengadaan untuk mengotomatiskan pertukaran pesanan pembelian, faktur, dan dokumen lain antara pembeli dan pemasok. Hal ini membantu mengurangi kesalahan, mempercepat proses pemesanan, dan meningkatkan visibilitas ke dalam rantai pasokan.
  2. Pengiriman dan penerimaan: EDI dapat digunakan untuk mengirimkan pemberitahuan pengiriman dan pemberitahuan pengiriman di muka (ASN) antar mitra dagang. Hal ini memungkinkan bisnis untuk melacak pergerakan barang melalui rantai pasokan dan mengelola inventaris dengan lebih efektif.
  3. Keuangan: EDI dapat digunakan di bidang keuangan untuk transfer dana elektronik, pembuatan faktur, dan transaksi keuangan lainnya antar bisnis. Hal ini membantu meningkatkan arus kas, mengurangi biaya pemrosesan, dan mempercepat proses pembayaran.

Kasus Penggunaan eCommerce B2B:

  1. Etalase online: Platform eCommerce B2B menyediakan etalase online bagi bisnis tempat mereka dapat memamerkan produk mereka dan memungkinkan pelanggan menelusuri dan membeli secara online.
  2. Pemrosesan pesanan: Platform eCommerce B2B memberi bisnis sistem pemrosesan pesanan otomatis yang dapat menangani pesanan dalam jumlah besar, memproses pembayaran, dan mengelola inventaris.
  3. Pemasaran dan penjualan: Platform eCommerce B2B memberi bisnis alat untuk pemasaran dan penjualan, seperti kampanye email, rekomendasi produk, dan analisis pelanggan. 

Kasus penggunaan EDI dan B2B eCommerce dapat tumpang tindih dalam beberapa situasi. Misalnya, perusahaan yang menggunakan EDI untuk transaksi pembelian mungkin juga menggunakan platform eCommerce B2B untuk transaksi yang kurang terstandarisasi, seperti pesanan khusus atau pembelian satu kali.

Secara umum, EDI sering digunakan untuk transaksi bervolume tinggi dan terstandarisasi antar mitra dagang, sedangkan B2B eCommerce digunakan untuk variasi transaksi yang lebih luas dan menawarkan lebih banyak fitur dan fleksibilitas.

EDI sangat berguna bagi perusahaan yang memiliki hubungan jangka panjang dengan pemasok atau pelanggannya dan perlu mengotomatisasi pertukaran informasi.

B2B eCommerce, di sisi lain, adalah teknologi baru yang memungkinkan bisnis membeli dan menjual barang dan jasa secara online.

Platform eCommerce B2B biasanya menyediakan etalase online, keranjang belanja, dan gateway pembayaran bagi bisnis, yang memungkinkan mereka melakukan transaksi dengan cara yang mirip dengan eCommerce B2C. B2B eCommerce sangat berguna bagi perusahaan yang menjual barang atau jasa ke bisnis lain dan yang ingin memperluas basis pelanggan atau menjangkau pasar baru.

Saat memutuskan antara EDI dan B2B eCommerce, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan unik organisasi Anda. EDI sering kali menjadi pilihan utama bagi organisasi besar yang perlu bertukar data dengan cepat dan aman. EDI juga ideal jika Anda sudah bekerja dengan mitra dagang besar yang juga menggunakan sistem EDI.

Namun, jika Anda baru memulai perdagangan digital, B2B eCommerce mungkin merupakan pilihan terbaik. B2B eCommerce memungkinkan Anda mengonfigurasi situs web bagi pelanggan untuk menelusuri dan memesan produk, membuat prosesnya lebih sederhana bagi kedua belah pihak. Selain itu, banyak platform eCommerce B2B menyediakan analisis operasional, sehingga Anda dapat melakukan analisis tren dari waktu ke waktu, membandingkan target aktual vs. dan menemukan pola perilaku pembelian.

Jika Anda mencari platform yang mudah digunakan dengan fitur desain yang mudah digunakan dan back-office yang dapat dikonfigurasi, maka B2B eCommerce bisa menjadi pilihan yang tepat. Jika keamanan dan kecepatan tinggi menjadi perhatian utama, maka EDI harus sangat dipertimbangkan.

Dalam beberapa kasus, menggabungkan EDI dengan e-commerce B2B mungkin merupakan cara yang paling masuk akal. Misalnya, jika Anda ingin mendapatkan manfaat pertukaran data otomatis (EDI) tetapi juga menawarkan pengalaman pengguna khusus (B2B eCommerce), menggabungkan keduanya dapat memberikan hasil terbaik.

Pertimbangkan kebutuhan bisnis Anda dalam hal kecepatan, keamanan, pengalaman pengguna, skalabilitas, dan biaya sebelum berkomitmen pada salah satu hal tersebut. Dengan proses evaluasi yang menyeluruh, Anda tidak akan kesulitan menemukan yang tepat untuk kebutuhan bisnis Anda.

Sumber dari pepperi.com

Penafian: Informasi yang diuraikan di atas disediakan oleh pepperi.com secara independen dari Alibaba.com. Alibaba.com tidak membuat pernyataan dan jaminan mengenai kualitas dan keandalan penjual dan produk.

Apakah artikel ini berguna?

Tentang Penulis

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai *

Gulir ke Atas