Beranda » Logistik » Wawasan » Sumber Etis: Apa Artinya, Cara Kerjanya, & Manfaatnya

Sumber Etis: Apa Artinya, Cara Kerjanya, & Manfaatnya

Cara kerja sumber etis dan apa manfaatnya

Pernahkah Anda bertanya-tanya dari mana asal kopi pagi Anda? Atau siapa yang membuat meja kayu yang dipuji semua orang? Yang lebih penting lagi, tahukah Anda apakah produk-produk ini diperoleh dari sumber yang bertanggung jawab? Di era konsumerisme etis, semakin banyak pelanggan yang menanyakan pertanyaan-pertanyaan ini, didorong oleh keinginan mendalam untuk menyelaraskan pembelian mereka dengan nilai-nilai mereka. 

Pilihan kita sebagai konsumen mempunyai dampak luas terhadap lingkungan dan kesejahteraan sosial, dan kesadaran ini mendorong perubahan signifikan menuju konsumsi yang bertanggung jawab. Menurut sebuah Survei OpenText, sebagian besar konsumen bersedia memprioritaskan perusahaan yang berkomitmen terhadap pengadaan yang bertanggung jawab, dengan 78% di Jepang dan 82% di AS menunjukkan preferensi mereka terhadap merek tersebut. 

Sebagai tanggapannya, dunia usaha di seluruh dunia menilai kembali rantai pasokan mereka dan menerapkan praktik pengadaan yang etis untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat ini. Postingan blog ini akan menyelidiki tren penting ini, mengeksplorasi cara kerja sumber etis dan mengapa hal ini penting bagi konsumen dan bisnis.

Daftar Isi
Apa yang dimaksud dengan sumber etis dalam rantai pasokan?
Apa keuntungan dari sumber etis?
Langkah-langkah apa yang diambil dunia usaha untuk memastikan pengadaan sumber daya yang etis?
5 contoh sumber etis yang dilakukan dengan benar
Sumber daya yang etis bukanlah musuh profitabilitas finansial

Apa yang dimaksud dengan sumber etis dalam rantai pasokan?

Sumber yang etis mengacu pada proses di mana produk dan layanan diperoleh secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. Perusahaan yang mengikuti sumber daya etis memperhitungkan dampak sosial dan lingkungan dari keputusan pembelian mereka. 

Cakupan praktik ini melampaui permasalahan bisnis tradisional seperti kualitas dan biaya, karena praktik ini juga mempertimbangkan kondisi kerja, kelestarian lingkungan, dan prinsip-prinsip perdagangan yang adil.

Misalnya, sebuah merek pakaian yang mempraktikkan pengadaan barang yang beretika mungkin mewajibkan semua produsen tekstil dalam rantai pasoknya untuk membayar pekerjanya dengan upah yang layak, memastikan kondisi tempat kerja yang aman, dan menerapkan limbah dan polusi yang minimal dalam operasinya. 

Demikian pula, kedai kopi mungkin hanya membeli biji kopi dari perkebunan yang menerapkan praktik pertanian berkelanjutan dan membayar petani secara adil. Pendekatan ini menyoroti komitmen untuk mendukung prinsip-prinsip hak asasi manusia dan perlindungan lingkungan yang lebih luas dalam operasi bisnis.

Apa keuntungan dari sumber etis?

Dari memperkuat reputasi merek hingga memastikan keberlanjutan jangka panjang, manfaat penerapan sumber daya yang etis patut mendapat perhatian. Mari kita jelajahi keuntungan utama dari sumber etis:

Reputasi merek yang ditingkatkan

Kata Branding di kertas putih

Reputasi merek yang ditingkatkan adalah salah satu keuntungan signifikan dari mempraktikkan sumber daya yang etis. Di pasar konsumen yang semakin sadar, masyarakat secara aktif memilih untuk mendukung bisnis yang sejalan dengan nilai-nilai mereka, seperti menghormati hak asasi manusia dan memprioritaskan kelestarian lingkungan. 

Ketika suatu bisnis dikenal karena praktik pengadaannya yang etis, hal tersebut akan membangun kepercayaan konsumen, sehingga meningkatkan loyalitas pelanggan dan membuat mereknya menonjol dibandingkan pesaing. Intinya, sumber etis dapat mengubah reputasi merek, memposisikannya tidak hanya sebagai penyedia produk atau layanan, namun sebagai entitas yang bertanggung jawab secara sosial dan memberikan kontribusi positif kepada dunia.

Peningkatan akses pasar

Pengusaha memberikan kontrak kepada seorang wanita untuk menandatanganinya

Peningkatan akses pasar adalah manfaat besar lainnya dari penerapan sumber daya yang beretika. Karena semakin banyak dunia usaha, pemerintah, dan konsumen yang menuntut produk-produk yang bersumber secara etis, perusahaan-perusahaan yang sejalan dengan standar-standar ini sering kali menemukan peluang baru di pasar yang mungkin tidak dapat mereka masuki jika tidak. 

Misalnya, banyak pengecer dan perusahaan kini mengharuskan pemasok mereka untuk memenuhi standar etika tertentu sebagai bagian dari strategi pengadaan mereka. Demikian pula, peraturan pemerintah di berbagai negara semakin mendukung dan mendorong sumber daya yang beretika. Oleh karena itu, dengan menerapkan praktik pengadaan yang etis, perusahaan dapat memanfaatkan pasar yang sedang berkembang ini dan mendapatkan manfaat dari prospek bisnis yang lebih luas.

Penghematan biaya

Dompet dengan koin, uang kertas, dan kartu kredit untuk pembayaran

Meskipun mungkin tampak berlawanan dengan intuisi, pengadaan sumber daya yang etis dapat menghemat biaya seiring berjalannya waktu, sehingga menawarkan keuntungan strategis bagi bisnis. Dalam jangka pendek, pengadaan yang etis dapat menimbulkan implikasi biaya langsung, seperti investasi pada upah yang adil atau material yang ramah lingkungan. Namun, dalam jangka panjang, manfaat dari praktik-praktik ini secara bertahap melebihi biaya awal.

Misalnya, penerapan metode dan bahan produksi yang ramah lingkungan sering kali berarti pengurangan limbah dan pemanfaatan sumber daya yang lebih efisien. Hal ini dapat menghasilkan penghematan yang signifikan, karena perusahaan dapat mengeluarkan lebih sedikit biaya untuk bahan mentah, transportasi, dan pembuangan. Selain itu, bisnis etis yang memprioritaskan hak-hak dan kesejahteraan pekerja kemungkinan besar akan mengalami tingkat pergantian karyawan yang lebih rendah dan mendapatkan manfaat dari motivasi staf yang berkontribusi terhadap peningkatan produktivitas. 

Selain itu, dengan menerapkan praktik pengadaan yang etis, perusahaan dapat memitigasi risiko skandal yang merugikan, reaksi publik, atau denda terkait kerusakan lingkungan atau eksploitasi tenaga kerja. Singkatnya, dengan menerapkan sumber daya yang etis, bisnis dapat menikmati penghematan biaya melalui penggunaan sumber daya yang efisien, tenaga kerja yang lebih produktif, dan profil risiko yang menguntungkan.

Langkah-langkah apa yang diambil dunia usaha untuk memastikan pengadaan sumber daya yang etis?

Namun, menerapkan sumber daya etis ke dalam model bisnis dapat menjadi inisiatif transformatif karena memerlukan perencanaan dan komitmen yang matang. Berikut ini rincian langkah demi langkah:

1. Mengembangkan kebijakan pengadaan yang etis

Mengembangkan kebijakan sumber yang etis adalah langkah penting pertama menuju integrasi sumber yang etis ke dalam praktik bisnis. Proses ini melibatkan penjabaran secara jelas pendirian perusahaan mengenai isu-isu etika yang terlibat dalam rantai pasokannya seperti hak asasi manusia, standar ketenagakerjaan, dan kelestarian lingkungan. Kebijakan tersebut harus membahas bagaimana organisasi mengelola hubungannya dengan pemasok dan apa yang diharapkan dari mereka dalam hal perilaku etis.

Kebijakan tersebut harus disesuaikan agar selaras dengan misi, nilai, dan industri unik perusahaan. Hal ini harus memberikan pedoman dan standar yang jelas yang harus dipenuhi oleh semua pihak yang terlibat dalam rantai pasokan. Hal ini mencakup peran dan tanggung jawab, kode etik, harapan pemasok, dan persyaratan kepatuhan. 

Misalnya, sebuah perusahaan pakaian jadi mungkin memiliki kebijakan yang mewajibkan praktik ketenagakerjaan yang adil dan penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan dalam semua proses produksinya. Dengan menerapkan kebijakan tersebut, perusahaan menetapkan landasan yang kuat untuk menerapkan strategi sumber daya etis yang efektif.

2. Melakukan penilaian pemasok secara menyeluruh

Untuk langkah kedua – melakukan penilaian pemasok secara menyeluruh – memahami praktik pemasok adalah hal yang sangat penting untuk memastikan rantai pasokan yang sehat secara etika. Proses ini biasanya melibatkan pelaksanaan penilaian atau audit untuk mendapatkan wawasan mengenai operasi pemasok, praktik ketenagakerjaan, dan jejak lingkungan. 

Audit dapat mengungkapkan informasi penting tentang kepatuhan pemasok terhadap kebijakan pengadaan etis perusahaan. Mereka dapat mengungkap praktik tidak etis tersembunyi yang dapat membahayakan reputasi perusahaan dan mengidentifikasi peluang untuk peningkatan proses.

Penilaian ini biasanya melibatkan penggunaan kuesioner, inspeksi di lokasi, atau audit pihak ketiga. Mereka tidak hanya mengukur praktik etika pemasok saat ini namun juga menilai kemampuan mereka untuk menjaga kepatuhan di masa depan. 

Misalnya, hal ini dapat mencakup memastikan bahwa produsen pakaian tidak mempekerjakan pekerja anak atau bahwa pemasok kopi menerapkan metode pertanian yang ramah lingkungan. Oleh karena itu, dengan menilai pemasok secara menyeluruh, perusahaan memastikan bahwa mereka selaras dengan tujuan pengadaan etis mereka, sehingga menjamin rantai pasokan yang transparan dan bertanggung jawab.

3. Mempertahankan visibilitas rantai pasokan dari ujung ke ujung

Mempertahankan visibilitas rantai pasokan end-to-end adalah langkah ketiga dalam menerapkan praktik pengadaan yang etis. Intinya, hal ini melibatkan pemahaman komprehensif tentang operasi rantai pasokan, mulai dari sumber bahan mentah hingga pengiriman produk akhir. 

Untuk menegakkan kebijakan dan persyaratan etika secara efektif, perusahaan harus mampu melacak asal dan jalur produk mereka, memastikan setiap proses selaras dengan standar etika yang dipilih.

Visibilitas ujung ke ujung memfasilitasi pengambilan keputusan yang lebih baik, karena memungkinkan identifikasi dan penyelesaian masalah sebelum masalah tersebut berkembang menjadi masalah serius yang dapat mempengaruhi kedudukan etika perusahaan. Dengan peningkatan visibilitas, perusahaan dapat memastikan proses mematuhi persyaratan sumber daya yang etis, mengidentifikasi prosedur yang tidak patuh, dan mengambil tindakan perbaikan yang tepat. 

Misalnya, rantai pasokan yang terlihat dapat memungkinkan perusahaan memverifikasi bahwa pemasok tidak menggunakan bahan berbahaya, atau memastikan bahwa upah yang adil dibayarkan pada setiap tahap proses produksi. Oleh karena itu, dengan memastikan visibilitas rantai pasokan yang lengkap, perusahaan dapat menjunjung tinggi komitmen mereka terhadap sumber daya yang etis secara efektif.

4. Ajukan permohonan sertifikasi pihak ketiga

Mengajukan permohonan sertifikasi pihak ketiga adalah langkah penting lainnya dalam mengembangkan strategi pengadaan yang etis. Verifikasi independen ini menunjukkan komitmen bisnis terhadap standar etika dan menanamkan kepercayaan serta kredibilitas di antara pelanggan, pemasok, dan pemangku kepentingan. 

Sertifikasi pihak ketiga tidak hanya membantu konsumen membuat pilihan yang lebih tepat namun juga memberikan keunggulan kompetitif di pasar yang semakin sadar, di mana pembeli cenderung mendukung merek yang transparan dan berkomitmen terhadap praktik etis.

Sertifikasi pihak ketiga dapat mencakup berbagai aspek pengadaan yang etis, seperti keberlanjutan, hak-hak pekerja, dan praktik ramah lingkungan. Contoh sertifikasi terkemuka mencakup sertifikasi Fair Trade, Rainforest Alliance, dan B Corp. Dengan mematuhi standar yang telah ditetapkan, organisasi dapat lebih menunjukkan komitmen mereka terhadap praktik etis dan memastikan perbaikan berkelanjutan. 

Selain itu, sertifikasi pihak ketiga sering kali memerlukan inspeksi dan pelaporan rutin, yang mengharuskan perusahaan untuk mempertahankan standar ini secara konsisten. Pada akhirnya, mendapatkan sertifikasi pihak ketiga menunjukkan dedikasi bisnis terhadap sumber daya yang etis dan membantu membangun kepercayaan dengan pelanggan dan pemangku kepentingan.

5. Evaluasi kinerja pengadaan secara terus menerus

Evaluasi berkelanjutan terhadap perilaku dan kinerja pengadaan adalah langkah terakhir namun berkelanjutan dalam mengembangkan strategi pengadaan etis yang efektif. Langkah ini memerlukan penilaian berkala terhadap seluruh rantai pasokan untuk mengukur kinerja terhadap tujuan pengadaan sumber yang etis. 

Seiring berkembangnya pasar, teknologi, dan peraturan, dunia usaha harus mampu beradaptasi dan secara konsisten mengukur kinerja mereka agar tetap mengikuti perubahan dan menjaga kebijakan sumber daya yang etis secara efektif.

Untuk mengevaluasi kinerja pengadaan secara akurat, dapat diandalkan dan terukur Indikator Kinerja Utama (KPI) harus dilaksanakan. KPI ini harus selaras dengan tujuan pengadaan barang yang beretika dan memungkinkan perusahaan untuk melacak kemajuan di berbagai bidang seperti dampak lingkungan, kondisi ketenagakerjaan, hak asasi manusia, atau standar lain yang ditetapkan sebagai bagian dari kebijakan pengadaan barang yang beretika. 

Data yang dikumpulkan melalui metrik ini harus dianalisis dan digunakan untuk membuat keputusan strategis, meningkatkan keterlibatan pemasok, dan mendorong perbaikan berkelanjutan. Pada akhirnya, tinjauan berkelanjutan terhadap kinerja pengadaan memastikan bahwa kebijakan etis tetap efektif dan relevan, sehingga memperkuat komitmen terhadap sumber daya yang etis.

5 contoh sumber etis yang dilakukan dengan benar

Bisnis di berbagai sektor telah menerapkan model sumber daya yang etis. Berikut lima studi kasus inspiratif tentang perusahaan yang telah memberi contoh bagaimana menerapkan sumber daya etis dengan sukses.

Starbucks

Gelas sekali pakai Starbucks berwarna putih dan hijau tertutup

Starbucks, pemimpin global dalam industri kopi, telah berhasil memasukkan sumber daya etis ke dalam model bisnisnya melalui penerapan Praktik CAFE (Kopi dan Keadilan Petani). 

Dikembangkan melalui kemitraan dengan Conservation International, Praktik CAFE mewakili serangkaian standar terukur yang komprehensif yang mencakup empat bidang utama: kualitas produk, akuntabilitas ekonomi, tanggung jawab sosial, dan kepemimpinan lingkungan.

Starbucks menggunakan standar ini untuk memastikan kopi yang mereka peroleh ditanam secara berkelanjutan dan diperdagangkan secara bertanggung jawab. Pedoman ini memberikan harapan yang jelas bagi pemasok sekaligus menawarkan insentif atas kinerja unggul dalam mencapai standar tersebut. 

Misalnya, pemasok yang mematuhi standar tertinggi mungkin menerima harga premium atau perjanjian pembelian preferensial. Melalui Praktik CAFE mereka, Starbucks mengilustrasikan keberhasilan model pengadaan etis yang mengedepankan tanggung jawab sosial, kepedulian terhadap lingkungan, dan kelayakan ekonomi.

Patagonia

Gulungan berbagai macam kain dan tekstil

Patagonia, merek pakaian luar ruang yang terkenal, menetapkan standar tinggi dalam hal pengadaan barang yang etis. Praktik ketat pengadaan mereka berkisar pada dua bidang penting: kesejahteraan hewan dan hak-hak buruh. Saat mencari bahan yang berasal dari hewan seperti wol atau bulu halus, Patagonia menuntut praktik yang bertanggung jawab, memastikan bahwa kesejahteraan hewan dihormati di semua tahap rantai pasokan. 

Selain itu, merek tersebut menerapkan praktik ketenagakerjaan substansial yang melebihi norma industri. Patagonia berkomitmen terhadap praktik ketenagakerjaan yang adil dan melakukan upaya signifikan untuk memastikan bahwa pekerja yang terlibat dalam proses produksi diperlakukan dengan bermartabat, hormat, dan diberi kompensasi yang adil. 

Mereka secara rutin melakukan audit terhadap pemasok dan pabrik mereka di seluruh dunia untuk menjamin kepatuhan terhadap standar etika ini. Komitmen Patagonia terhadap pengadaan sumber daya yang etis lebih dari sekadar kepatuhan, yang mencerminkan etos merek tersebut “untuk tidak menimbulkan kerugian yang tidak perlu dan menggunakan bisnis untuk menginspirasi dan menerapkan solusi terhadap krisis lingkungan.”

The Body Shop

Set riasan dengan nampan di samping dinding

Dikenal sebagai pionir dalam pengadaan produk kecantikan yang etis, The Body Shop selalu memperjuangkan praktik perdagangan yang adil. Program Perdagangan Komunitasnya, yang telah beroperasi selama lebih dari 30 tahun, memperoleh bahan mentah berkualitas tinggi dan aksesori buatan tangan dari produsen ahli di seluruh dunia. 

Baik itu kacang shea dari Tamale, Ghana, atau madu organik dari hutan hujan Ethiopia, The Body Shop berkomitmen untuk membayar harga yang adil kepada petani dan pengrajin lokal atas produk mereka. Program perdagangan yang adil telah membantu membangun rantai pasokan yang berkelanjutan, dan membina hubungan jangka panjang dengan masyarakat, sehingga memberikan manfaat bagi lebih dari 25,000 orang di seluruh dunia. 

Pendekatan etis terhadap pengadaan ini telah memperkuat reputasi The Body Shop dalam menyediakan produk yang berkualitas dan bersumber secara etis kepada pelanggan, serta berkontribusi terhadap peningkatan banyak komunitas marginal di seluruh dunia.

Ben & Jerry's

Dua cangkir es krim dengan coklat

Ben & Jerry's, perusahaan es krim terkenal, telah membuat kemajuan signifikan dalam pengadaan sumber yang etis melalui program inovatif “Caring Dairy”. Inisiatif ini berfokus pada pengadaan bahan-bahan susu dari peternakan yang mematuhi standar ketat dalam tiga bidang utama: tanggung jawab sosial, pemeliharaan lingkungan, dan kelayakan ekonomi. 

Dengan bermitra dengan peternakan yang menjamin kondisi hidup dan kerja yang layak bagi petani dan buruh tani, Ben & Jerry's secara aktif mendukung praktik ketenagakerjaan yang adil dalam rantai pasokannya. Selain itu, pertanian ini didedikasikan untuk meningkatkan lingkungan alam melalui praktik berkelanjutan, memastikan keberlanjutan ekonomi jangka panjang dari bisnis pertanian ini. 

Melalui program “Caring Dairy”, Ben & Jerry's telah memberikan contoh utama dalam pengadaan sumber makanan yang beretika dalam industri makanan, membuka jalan bagi perusahaan lain untuk mengikuti jejaknya, sambil mempertahankan komitmennya untuk menyediakan es krim berkualitas tinggi dan diperoleh secara bertanggung jawab kepada pelanggan.

IKEA

Toko IKEA yang menawarkan perabotan rumah

IKEA, pengecer furnitur yang diakui secara global, telah membuat kemajuan signifikan dalam pengadaan barang yang etis dengan fokus khusus pada keberlanjutan. Sebagai pengguna utama kayu, IKEA memastikan bahwa bahan utama ini diperoleh dari hutan yang dikelola secara lestari dan bertanggung jawab. Pada tahun 2020, IKEA bertujuan untuk mendapatkan 100% kayunya dari Forest Stewardship Council (FSC) sumber bersertifikat atau daur ulang. 

Komitmen ini mencakup pengurangan penggunaan bahan kimia, air, dan energi di seluruh operasinya. Dalam rantai pasokan IKEA, produk dibuat dengan bahan yang memiliki dampak paling kecil terhadap lingkungan. Mereka juga bekerja sama dengan organisasi nirlaba seperti WWF dan lainnya untuk membantu mengembangkan praktik kehutanan yang bertanggung jawab secara global. 

Dedikasi IKEA terhadap pengadaan barang yang beretika menunjukkan tanggung jawabnya terhadap lingkungan, berkontribusi terhadap konservasi sumber daya, dan menetapkan standar keberlanjutan dalam industri furnitur.

Sumber daya yang etis bukanlah musuh profitabilitas finansial

Kesimpulannya, gagasan bahwa etika dan profitabilitas tidak bisa hidup berdampingan dalam bisnis bukan saja sudah ketinggalan zaman namun juga salah secara fundamental. Seperti yang ditunjukkan dalam studi kasus yang diberikan – mulai dari Starbucks dan Patagonia hingga The Body Shop dan IKEA – sumber daya yang etis, jika dilakukan dengan benar, dapat meningkatkan profitabilitas, sekaligus meningkatkan hubungan bisnis yang lebih kuat, kepercayaan konsumen, kepedulian terhadap lingkungan, dan kebaikan sosial. 

Merek-merek sukses ini telah menantang keyakinan konvensional dengan menunjukkan bahwa rantai pasokan yang etis dapat berkorelasi dengan kinerja keuangan yang lebih baik. Praktik bisnis yang etis tidak boleh dilihat sebagai sekedar pengeluaran atau tindakan amal, namun sebagai investasi strategis yang dapat memberikan manfaat nyata dan tidak nyata. 

Berkomitmen pada pengadaan sumber daya yang etis bukan sekadar 'melakukan hal yang benar'; namun juga tentang mengamankan kesuksesan jangka panjang dan berkelanjutan di pasar konsumen yang teliti saat ini. Era bisnis yang hanya berfokus pada keuntungan dan mengabaikan etika kini semakin memudar karena semakin banyak perusahaan yang menyadari bahwa profitabilitas dan perilaku yang berprinsip memang bisa berjalan beriringan.

Mencari solusi logistik dengan harga kompetitif, visibilitas penuh, dan dukungan pelanggan yang mudah diakses? Lihat Pasar Logistik Alibaba.com hari ini.

Apakah artikel ini berguna?

Tentang Penulis

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai *

Gulir ke Atas